skip to main content

Rumput laut: jawaban L’Oréal untuk kelestarian

Di mana Anda dapat menemukan rumput laut di rumah Anda? Di dapur, di lemari obat, dan ya, bahkan di tas kosmetik Anda—semua karena karagenan.

January 01, 2015

Dari pantai-pantai Indonesia selatan, Afrika, Amerika Selatan, dan Kanada, para petani berlabuh dengan perahu untuk mencari satu tanaman: rumput laut. Stok benihnya dipanen dan dikeringkan di darat, kemudian diproses untuk mengekstraksi karagenan, struktur molekuler amat kecil yang memberikan sifat tekstur kepada berbagai macam produk.

Mengandung polysaccharides yang terikat baik dengan protein makanan, karagenan paling banyak digunakan di dalam industri makanan, menghasilkan bentuk dan sensasi fisik di mulut pada berbagai makanan pencuci mulut yang lezat dan tekstur yang stabil pada daging dan keju.

Tetapi mungkin yang lebih sedikit diketahui adalah peran rumput laut di bidang kecantikan. Bahan alami yang dapat diperbarui ini adalah jawaban yang menarik untuk preferensi sadar lingkungan konsumen kosmetik yang terus berubah.

Antara 2005 dan 2010, penelitian menunjukkan bahwa pasar perawatan diri tumbuh hampir sebesar 5% setiap tahun—angka yang makin meningkat sejauh ini. Di saat yang sama, permintaan akan produk yang lestari (sustainable) membumbung tinggi, menginspirasi merek-merek kecantikan untuk menggunakan bioteknologi (seperti karagenan), yang sebelumnya hanya dipakai dalam sains makanan.

“Industri makanan telah mengembangkan banyak teknologi dan bahan baku yang menarik—tekstur dan formulasi yang bermacam-macam,” jelas Laurent Gilbert, Director of International Development, Advanced Research, di L’Oréal, pemimpin dunia di bidang kecantikan. “Bagi kami, bekerja dengan sebuah perusahaan makanan jelas merupakan hal positif.”

Memiliki lusinan merek kecantikan dengan penjualan sebesar €23 miliar di 130 negara, L’Oréal dikenal dengan upaya riset dan pengembangannya yang ekstensif, yang melahirkan beberapa produk paling inovatif di rak-rak toko. Lebih dari satu dekade lalu, upaya perusahaan untuk mendapatkan bahan baku yang lestari menghantarkan mereka kepada Cargill. Kerja sama antara dua perusahaan yang berpikiran sama ini jelas pas, dan sekarang, Cargill secara konsisten menyediakan berbagai macam karagenan rumput laut liar kepada L’Oréal.

“Kami percaya kelestarian adalah kunci masa depan.”
— Laurent Gilbert, L’Oréal

Cargill melakukan penelitian dan mendapatkan paten untuk menunjukkan bahwa karagenan dapat secara menguntungkan mengganti beberapa polimer sintetis dalam formulai tertentu, seperti produk perawatan rambut. Pada tahun 2010, L’Oréal meluncurkan sebuah produk penata rambut dengan karagenan ekstrak rumput laut liar Cargill, memberikan tekstur yang lebih baik kepada krim itu.

Sustainable Seaweed Loreal Inpage 1 Sebagai perusahaan kosmetik nomor satu di dunia, L’Oréal berencana melanjutkan kemitraan 10 tahunnya dengan Cargill untuk mengembangkan lebih banyak produk lestari.

Sebagai perusahaan kosmetik nomor satu di dunia, L’Oréal berencana melanjutkan kemitraan 10 tahunnya dengan Cargill untuk mengembangkan lebih banyak produk lestari.

Kesuksesan ini pun telah menjamin kolaborasi masa depan. “Kami telah berhubungan dengan Cargill selama lebih dari 10 tahun, tetapi semakin intensif dalam lima tahun belakangan,” kata Gilbert. “Bersama dengan performa yang unggul, kami menginginkan keberlanjutan dalam hubungan ini. Kami perlu membangun untuk jangka panjang karena pengembangan produk perawatan diri adalah proyek jangka panjang.”

Dalam beberapa tahun terakhir, rumput laut liar telah mengalami masalah kualitas dan keterbatasan ketersediaan. Untuk memastikan pasokan yang lestari bagi L’Oréal, Cargill mendukung proyek untuk mengalihkan upaya pertanian dari rumput laut liar ke rumput laut tambak. Pada akhir 2015, Cargill bermaksud menyelesaikan transisi ini bagi merek Garnier® L’Oréal..

 

 

Sustainable Seaweed Loreal Inpage 2 Produk-produk perawatan kulit Garnier® PureActive L’Oréal mengandung ekstrak rumput laut yang dipasok secara lestari dari Cargill.

Dengan semakin banyak merek yang meningkatkan penggunaan bahan baku lestari, pendekatan Cargill terhadap pembudidayaan rumput laut—baik tambak maupun liar—terus beradaptasi. “Permintaan produk perawatan diri alami merupakan bagian dari sebuah transformasi masyarakat yang lebih besar,” jelas Marie-Laure Roumiguière, Pharma & Personal Care Category Manager di Cargill. “Kami tengah melakukan pekerjaan yang berkelanjutan dengan para produsen untuk mengganti polimer sintetis dengan yang alami.”

Karena rumput laut yang tumbuh di kondisi lingkungan yang berbeda memiliki sifat yang berbeda-beda pula, Cargill secara aktif mendiversifikasi spesies yang mereka sediakan dan wilayah pembudidayaannya. Strategi ini tidak hanya memberikan lebih banyak macam kapabilitas texturizing, tetapi menjanjikan pertumbuhan pasar seiring permintaan konsumen meningkat. Dengan semakin banyaknya petani yang bekerja di semakin banyak lokasi maritim, perusahaan dapat lebih efisien mengambil, memasok, mengembangkan, dan memberikan produk berbasis rumput laut kepada pelanggan di seluruh dunia.